Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Ibu, Ibu, dan Ibu, Aku Sangat, sangat, sangat menyayangimu

  Dear Sahabat, Lama rasanya aku tidak menyapa dirimu, meninggalkanmu kosong tanpa coretan sedikitpun di akhir tahun kemarin. Dear sahabat, ijinkan aku bercerita tentang ibu ku. Ibuku merupakan anak pertama dari kakek dan nenekku, Suharto dan Daliyem. Menjadi anak pertama dari empat bersaudara; Harsini, Warsiyem, Wartini dan Tutik Lestari; menjadikan ibuku seorang wanita yang mandiri. Untuk menjadi wanita yang mandiri tidak harus berpendidikan tinggi atau berparas cantik, namun mampu bertahan dan menjadi contoh bagi adik - adiknya. Karena keterbatasan kondisi keuangan yang dimiliki kakek dan nenekku waktu itu, Ibuku hanya bisa menamatkan pendidikan sampai pendidikan dasar. Sekolah pada jaman itu tidak seenak sekarang, tidak ada sepatu, tidak ada seragam, tidak ada tas. Beras pun masih menjadi barang yang mewah waktu itu. Setelah tamat SD, ibuku mengikuti nenekku untuk merantau ke kota tetangga, Jogja, Kota Gudeg dan Bakpia. Menurut ingatanku yang kudapat dari cerita nenekku, nenek bese