Muslim in Britain by Cardiff University: A MOOC class (week 2)
William Henry Abdullah Quillian (1856-1932) adalah seorang berkebangsaan Inggris yang menjadi mualaf pada abad 19-20. Dia memeluk agama Islam pada akhir tahu 1880 di Moroko. Waktu itu dia berusia sekitar 30 tahun dan sedang melakukan perjalanan karena alasan kesehatannya. Dia mulai mengenalkan islam di kampung halamannya, yakni di Liverpool.
Dia mulai mengakui secara umum bahwa dirinya memeluk agama islam di media lokal dan pada tahun 1983, dia dapat menemukan Brougham terrace sebagai masjid dan gedung pertemuan. Usahanya untuk mengenalkan dan menyebarkan islam di Inggris menarik perhatian Kesultanan Ottoman dan Amir dari Afganistan. Selain itu, dia juga mendapatkan gelar Shaikh al Islam dan kemudian juga mendapatkan suntikan dana hibah yang digunakan untuk membangun dua sekolah muslim, panti asuhan, museum kebudayaan islam, perpustakaan dan memperbaiki serta menambah fasilitas pendidikan.
Usaha yang dilakukan oleh Quillian telah membuat sekitar 250 orang Inggris memeluk agama Islam. Dia juga membantu orang islam yang ada di Australia, Kanada, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.
Pemukiman setelah penjajahan
Hubungan antara orang islam dengan Inggris sudah terjalin sejak lama dan kira-kira sekitar lebih dari 1000 tahun lamanya. Akan tetapi penyebaran Islam mejadi lebih banyak dan menyebar sejak berakhirnya perang dunia kedua. Pada tahun 1948, keputusan tentang kewarganegaraan Inggris telah dilalui dan memberikan status kewarganegaraan kepada mereka bekas jajahan, memiliki hak untuk tinggal dan bekerja di Inggris. Setelah itu, Inggris mulai merekrut tenaga-tenaga muda yang berasal dari daerah pedesaan di Pakistan. Lalu, muncullah keputusan imigrasi pada tahun 1962, 1965, 1968 dan 1971. Pada tahun 1980, adanya perselisihan poliik dan kerusuhan akibat perang mempengaruhi banyak komunitas baru di Inggris untuk mendirikan organisasi perlindungan pengungsi. Organisasi-organisasi ini bekerja di berbagai sektor kemanusiaan, seperti kebudayaan, agama, ekonomi, dan pendidikan.
Pada tahun 1990 juga terjadi kejadian yang mirip yakni adanya migrasi pengungsi, seperti pengungsi muslim dari Somalia yang sudah menetap di Belanda, Swedia dan Denmark, kemudian pindah ke Inggris. Ada beberapa hal yang mendasari tindakan mereka itu dan di antaranya adala peluang ekonomi, keinginan untuk bergabung dengan komunitas yang lebih maju, gambaran multibudaya yang ditawarkan oleh Inggris dan keterbukaan masyarakat.
Pola pemukiman
Pola pemukiman yang ada di Inggris merupakan gambaran dari keadaan sosial dan ekonomi dari imirant tersebut. Pernah dilakukan sebuah penelitian di Birmingham bahwa muslim Afrika timur asia dengan pengalaman sebagai umat beragama dan sebagai kaum minoritas dengan pendidikan dan keahlian yang lebih baik membuat mereka cepat berpindah ke daerah kota. Berdasarkan sensus yang dilakukan pada tahun 2001, ada 40% muslim yang tinggal di bagian tenggara Inggris. Banyak ditemukan komunitas-komunitas islam di kota besar, seperti di Birmingham, Nottingham dan Leicester, di bagian utara (Glasgow, Manchester, Bradford, Sheffield dan Leeds) atau juga ada di dekat pantai seperti di Cardiff, South Shields dan Liverpool.
Komentar
Posting Komentar