Program BIPA PPSDK

Halo Semua...
Apa kabar? tertarik dengan program BIPA? Badan Pengembangan dan Pembinaan bahasa melalui Pusat pengembangan Strategi dan Dimplomasi Kebahasaan (PPSDK) selama beberapa tahun ini sudah mengembangkan pengajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa asing di dalam dan di luar negeri. Hal ini sangat bagus karena mendorong masyarakat asing untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia. 
Sepengetahuan saya, program ini sudah ada dari tahun 2015 yang kemudian mulai ada perekrutan pengajar pada tahun 2016 dengan masa tugas 2016. Awalnya, hanya ada beberapa pengajar yang ditugaskan di beberapa negara, seperti di Timor Leste dan di Thailand. Kemudian, jumlah pengajar yang ditugaskan pada tahun 2017 lebih banyak dari pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2017, ada sekitar 70an pengajar BIPA yang akan ditugaskan pada tahun 2017. Penugasan pada tahun 2017 lebih bervariasi negaranya dari tahun sebelumnya, misalnya di Jerman, Rusia, Amerika Serikat, Australia, Turki, Finlandia, Mesir, Tunisia, Filipina, Thailand, Timor Leste, Laos, Kamboja, India, Vietnam, Perancis, Tiongkok, dan Papua Nugini.
Dari semua negara tersebut, Thailand dan Timor Leste merupakan negara tujuan dengan jumlah pengajar terbanyak dibandingkan dengan negara lain. Pada awal tahun 2017, ada sekitar 12 orang yang ditugaskan di Timor Leste dan pada akhir 2017 sekitar 11 orang pengajar BIPA. Sedangkan pada awal tahun 2018, sekitar 11 pengajar BIPA juga ditugaskan di Timor Leste. 
PPSDK biasanya akan mengumumkan proses pendaftaran di laman http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/. Sering-sering saya dicek tautan pranala tersebut.
Seperti program-program lainnya, terdapat beberapa persyaratan untuk mengikuti seleksi pengajar BIPA luar negeri PPSDK ini. Beberapa persyaratan tersebut adalah surat keterangan sehat, rekomendasi dari pegiat BIPA, ijasah dan transkrip akademik terakhir. Untuk lebih jelas dan tepatnya dapat dicek di laman tersebut. Selain itu, program ini juga menanggung seluruh biaya, misalnya tiket pesawat pulang-pergi dari Indonesia ke negara tujuan, biaya visa (direimburse), asuransi (reimburse), dan biaya hidup di negara tujuan.
Banyak hal yang dialami dan dihadapi sebagai pengajar BIPA di luar negeri dan lalui hal-hal tersebut dengan senyuman. Perlu diingat bahwa program ini adalah program negara dan dengan menggunakan uang negara yang besar kemungkinan dari pajak rakyat juga, jadi laksanakan tugas sesuai kewajiban Anda dan harumkan nama bangsa di dunia internasional. Salam BIPA!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EAP: Reading text for nursing students

Simple Past Tense

KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF DALAM PENULISAN (2)