Sekilas tentang Extensive Reading

Mungkin kita pernah mendengar tentang Extensive dan Intensive dan jika dikaitkan dengan pengajaran bahasa, kedua hal tersebut dapat dikaitkan dengan masing-masing skill yang ada, seperti misalnya Extensive Reading (ER). ER merupakan aktifitas yang melibatkan pembelajar untuk membaca teks untuk mencari kesenangan dan untuk mengembangkan kemampun membaca mereka secara umum. ER tidak seperti IR (Intensive Reading) yang ditujukan untuk belajar hal yang khusus dengan tugas tertentu. Sebagai contoh misalnya seorang guru yang membaca sebuah cerita pendek dan pemelajar tidak diberi tugas apapun, melainkan hanya membaca dan mendengarkan. 
Di dalam kelas, ER terkadang dilihat terlalu berlebihan. Guru biasanya merasa tidak menggunakan waktu belajar secara efektif karena pemelajar berdiam diri terlalu lama. Pemelajar disarankan untuk membaca secara ekstensive di luar kelas, seperti di perpustakaan, menulis review, dan mengkombinasikan buku bacaan dengan materi pelajaran. Keahlian membaca sering diajarkan melalui bacaan pendek yang diikuti dengan menganalisis bahasa tersebut.

ER sebagai pendekatan alternatif
Melibatkan siswa untuk membaca teks yang cukup panjang atau cukup banyak untuk pemahaman umum dan dengan maksud untuk menikmati teks yang diberikan. Murid diijinkan untuk memilih buku yang ingin mereka baca berdasarkan minat membaca mereka dan tidak harus selalu ada kegiatan lanjutan atau aktifitas di kelas dari kegiatan ER ini. Dengan acara ini, diharapkan siswa semangat untuk membaca dan menjadi pembaca yang lebih baik.

Tujuan dari ER
Tujuan dari ER adalah untuk membuat siswa membaca di bahasa Inggris dan mereka menyukainya. Sebagai tujuan tambahan adalah kelancaran / kefasihan dalam berbahasa inggris. Maka dari itu, karena berdasar akan kesenangan, membaca harusnya menjadi hal yang menyenangkan untuk siswa, didukung sepenuhnya oleh guru.

Karakteristik dari pendekatan ER
Materi bacaan
Membaca untuk kesenangan membutuhkan pilihan yang banyak untuk siswa yang sesuai dengan level mereka. Akan lebih baik jika guru menggunakan graded readers (buku yang ditulis khusus untuk murid EFL atau yang sudah diadaptasi dari teks aslinya).
Pilihan siswa
Murid dapat memilih apa yang mereka ingin baca berdasarkan minat mereka. Jika buku yang mereka pilih ternyata sulit atau mereka tidak menyukainya, mereka dapat menukarnya dengan bku yang baru.
Membaca untuk kesenangan dan informasi
Sering kali murid terikat dengan tugas kelas untuk membaca. Di dalam ER, murid membaca untuk mendapatkan konten dari teks yang mereka baca. Guru dapat bertanya kepada murid mereka tentang buku yang mereka baca secara informal dan mendorong mereka untuk melakukan mini presentation tentang buku yang mereka baca (tapi hal ini tidak wajib).
Melakukan ER di luar kelas
Guru dapat memfasilitasi murid untuk melakukan kegiatan ER di luar kelas, seperti misalnya dengan adanya perpustakaan. Murid dapat mengecek koleksi buku di perpustakaan melalui katalog mereka dan meminjam buku sesuai minat mereka.
Membaca sunyi di dalam kelas
ER tidak sesuai dengan pembelajaran di dalam kelas dan methodologi. mengalokasikan waktu 15 menit dalam pembelajaran supaya siswa dapat melakukan ER di kelas dapat membantu mereka untuk mengembangkan kesadaran struktural mereka, mengembangkan kosakata mereka dan memupuk kepercayaan diri mereka dalam berbahasa.
Level bahasa
Ketika melakukan ER, tidak seharusnya murid mengalami kesulitan tentang kosakata dan tata bahasa dari buku yang mereka baca. Tujuan dari ER adalah untuk mendorong kelancaran berbahasa siswa sehingga mereka tidak akan melakukan jeda ketika membaca karena mereka tidak memahami paragraf tersebut. Namun, buku yang digunakan juga tidak boleh terlalu mudah karena akan mengurangi semangat siswa yang merasa bahwa mereka tidak akan mendapatkan apa-apa dari buku yang mereka baca.
Penggunaan kamus
Penggunaan kamus di dalam ER harus dihindari karena murid akan cenderung melihat kamus untuk kata yang mereka temui dan mereka tidak tahu artinya. Murid dapat menulis kosakata sulit yang mereka temui di buku dan mengeceknya ketika mereka sudah selesai membaca. 
Catatan
Guru dapat berpartisipasi dengan mencatat buku atau jenis buku kesukaan murid mereka. seingga guru dapat memberikan rekomendasi buku untuk murid mereka. berbagilah dengan murid tentang tujuan dari kegiatan ER yang kalian lakukan. 
Guru sebagai contoh
Guru sebagai contoh bagi murid-murid mereka. Guru dapat berbagi dengan murid mereka melalui banyak hal, seperti berbagi ilmu tentang buku yang sudah mereka baca. Selain tu, guru juga bisa memberi rekomendasi kepada siswa tentang buku yang akan mereka baca. 

Motivasi
Salah satu kunci keberhasilan untuk kegiatan ER adalah motivasi. Teks untuk ER sebaiknya juga tidak terlalu sulit, tapi sesuai dengan level mereka. Tujuan dari ER adalah untuk membuat siswa suka dengan membaca sehingga hal tersebut akan membawa pengalaman positif yang nantinya akan menstimuli mereka untuk lebih mebaca, meningkatkan motivasi mereka, kesenangan dan hasrat untk membaca. 

Peran guru dan kesimpulan
Peran guru sendiri di ER adalah untuk menyemangati dan mendampingi siswa ketika mereka membaca (baik itu sebelum kelas ataupun setelah kelas berakhir). Rangkuman (tertulis atau lisan) dapat membantu mereka untuk menunjukkan bahwa murid memang membaca dan memahami buku yang mereka baca. Selain itu, aktifitas tersebut dapat meningkatkan kemampuan menulis dan berbicara mereka. Selain itu, guru juga dapat terlibat di kegiatan konseling, seperti misalnya memberikan peluang kepada murid tentang pengalaman ER mereka. ER sebaiknya student-centered dan student-managed activity.

Conclusion
Manfaat melakukan ER sudah diungkapkan oleh Day & Braford (1998), seperti misalnya meningkatkan kemampuan membaca dan menulis, skill verbal dan kosa kata, serta peningkatan motivasi dan perasaan positif.

Further readingSusser B & TN Robb (1990) 'EFL Extensive Reading Instruction: Research and Procedure' JALT Journal Vol No.2 http://www.kyoto-su.ac.jp/~trobb/sussrobb.html
Day RR & J Bamford (1998) 'Extensive Reading in the Second Language Classroom' Cambridge: CUP
Barnett, M.A. (1988). Reading through context: How real and perceived strategy use affects L2 comprehension. The Modern Language Journal, 72, 150-162.

Sumber:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EAP: Reading text for nursing students

Simple Past Tense

KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF DALAM PENULISAN (2)