Teori Pembelajaran dan Gaya Belajar
Pembelajaran berpusat pada murid
Adanya pergeseran dari pembelajaran yang berpusat kepada guru menjadi pembelajaran yang berpusat kepada murid.
Pembelajaran yang berfokus pada guru didasarkan pada instruksi (instructivism) sedangkan pembelajaran yang difokuskan pada murid didasarkan pada konstruk (constructivism).
Pendekatan instruks (instructivism) mengasumsikan bahwa guru mengarahkan kurikulum di mana mengajarkan murid bagaimana caranya belajar yang berpusat pada guru.
Sedangkan pendekatan konstruk (constructivism) mengasumsikan murid didasarkan pada kurikulum di mana mengarahkan murid untuk aktif dalam proses belajar, berpartisipasi, berpikir kritis dan menyelesaikan masalah. Dalam kegiatan ini, murid menjadi pusat perhatian.
Instructivism approach
- guru sebagai instruktur
- guru menjelaskan materi
- didasarkan pada tingkah laku
- murid belajar secara individual
- pasif
- murid diam di dalam kelas
Constructivism approach
- guru sebagai pendamping dan fasilitator
- murid membangun pengetahuan
- berdasarkan kognisi
- murid bekerja secara berkelompok
- aktif
- didasarkan pada proses
- murid mengevaluasi pekerjaan mereka dan teman mereka
- murid aktif di dalam kelas dan bahkan kelas bisa ramai
Teori behaviorism
- terkenal pada taun 1950-1960
- yang dapat diobservasi: tingkah laku
- seseorang belajar dengan berubahnya tingkah laku mereka untuk mendapatkan hasil yang diinginkan
- guru memberikan pujian dan masukan sebagai hadiah dan hukuman
- contoh: dikte, pengulangan
Teori Cognitivism
- terkenal pada tahun 1960-1970
- pergeseran dari tingkah laku ke pikiran
- fokus pada bagaimana memori bekerja untuk menambah pengetahuan
- murid aktif menyusun proses belajar mereka sendiri, misalnya dalam menyelesaikan masalah dan mengevaluasi pembelajaran mereka
Teori Constructivism
- terkenal pada tahun 1980
- sebagai dasar dari pendekatan belajar yang modern
- murid mendapatkan pengetahuan dari pengalaman mereka dan interaksi dengan dunia luar
- contohnya berpikir kritis dan strategi refleksi
Communicative Language Teaching
- pendekatan mengajar yang kekinian
- didasarkan pada teori constructivism
- fokus pada penggunaan bahasa untuk berkomunikasi
- murid belajar dengan mengembangkan kemampuan dan berinteraksi di konteks yang diinginkan, misalnya sekolah, pekerjaan, dan komunitas
- contohnya meminta sesuatu, menggambarkan seseorang, mengekspresikan suka dan tidak suka
- sering digunakan dalam kelas di mana murid menjadi pusatnya (learner-centered classroom)
Kelas yang fokus pada murid
- fokus pada tujuan dan minat murid
- mendukung kolaborasi antar siswa dan kerja kelompok
- menciptakan komunitas pembelajaran yang aktif
- fokus pada teori constructivism
- murid bisa mengakses informasi dan sumber daya yang mendukung mereka (access)
- murid bisa mengemukakan pendapat dan ide mereka dengan percaya diri (voice)
- murid mampu memecahkan masalah, membuat keputusan dan bertindak secara mandiri (action)
- murid mampu beradaptasi dengan dunia yang dinamis (Stein, 2000)
Gaya belajar (Dunn & Dunn, 1979)
- Visual (V): murid yang belajar dengan melihat dan mengamati
- Aural / Auditory (A): murid yang belajar dengan mendengarkan
- Kinesthetic (K): murid yang memahami pelajaran dengan baik dengan melakukan gerakan, seperti menulis, menganggukkan kepala, atau menghentakkan kaki
- Tactile (T): murid yang belajar dengan memegang atau menyentuh benda
Gaya kepribadian (Personality styles) (Jung, 1923)
- Di mana titik fokus murid : Extraversion (E) atau Introversion (I)
- Cara murid menyerap informasi: Sensing (S) atau Intitution (N)
- Cara murid membuat keputusan: Thinking (T) atau Feeling (F)
- Cara murid menyelesaikan masalah: Judging (J) atau Perceiving (P)
Tipe partisipasi murid di dalam kelas
- Murid phantom: cenderung tidak terlihat, mengerjakan tugas dengan baik dan jarang memulai percakapan atau meminta tolong
- Murid isolated: menyendiri, jarang berinteraksi dengan murid lain, tidak berpartisipasi dalam kegiatan individu atau kelompok
- Murid alienated: agresif, menghalangi teman mereka dalam belajar, kadang tidak bersahabat
- Murid task-oriented: mengerjakan tugas dengan baik, aktif, bekerja sama dengan murid lain dengan sedikit masalah kedisiplinan
- Murid social: mengerjakan tugas dengan baik, banyak bicara, sering bertanya kepada guru untuk bantuan jika diperlukan, menjunjung tinggi interaksi sosial
- Murid dependent: membutuhkan peran dan bimbingan guru untuk menyelesaikan tugas, bagus dalam kerja kelompok tapi mengandalkan semangat dan dukungan dari guru
Komentar
Posting Komentar