Membina motivasi dan keterlibatan siswa

 Bulan ini, Juli 2022, saya berkesempatan untuk mengikuti sebuah kelas daring yang diadakan oleh OPEN Network. Kelas yang saya ikuti adalah membina motivasi dan keterlibatan siswa atau judul aslinya adalah fostering students motivation and engagement (FSME). 

Kelas ini akan berlangsung selama dua bulan, yakni bulan Juli dan Agustus 2022. Selama 2 bulan ini, saya akan belajar 8 modul tentang memotivasi siswa, yakni modul 1 tentang konsep utama dan trend saat ini, modul 2 tentang community building dan analisis kebutuhan, modul 3 tentang instruksi yang berbeda, modul 4 tentang collaborative learning, modul 5 tentang project based learning, modul 6 tentang games dan gamification, modul 7 tentang formative assessment, dan yang terakhir modul 8 tentang refreksi dan rencana kedepan. 

Kali ini, saya akan membahas tentang modul 1.

Modul 1 membahas tentang konsep utama dan trend motivasi saat ini. motivasi adalah hasrat, keingingan, dan antusas yang memicu tingkah laku yang berorientasi tujuan. Sedangkan keterlibatan adalah tentang jumlah perhatian, optimis dan ketertarikan yang ditunjukkan oleh siswa di kelas.

Ada 2 jenis motivasi, yakni motivasi dari dalam dan dari luar. Guru bahasa beberapa kali menyampaikan bahwa mereka perlu mendorong motivasi dari dalam siswa itu sendiri karena itu lebih efektif dan lebih bertahan lama dari pada motivasi ekstrinsik. 

Hukuman dan hadiah terhadap suatu pekerjaan akan menggiring opini bahwa pekerjaan tidak harus menarik secara internal. 

Masyarakat membutuhkan kompetensi, otonomi, dan keterkaitan. Sebagai seorang guru dapat mendukung mereka, seperti mendesain aktifitas yang memiliki tingkat kesulitan sesuai dengan tingkat mereka, mengajari murid untuk tidak takut untuk membuat kesalahan,dll.

Otonomi atau secara mandiri adalah salah satu motivasi murid. Sebagai seorang guru, kita mampu secara mandiri untuk menyemangati siswa untuk mengakses materi tambahan sesuai dengan kebutuhan mereka, menghubungkan pembelajaran bahasa siswa yang berhubungan bahasa asli siswa.

Relatedness

ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mendukung perasaan siswa, seperti yakin untuk membangun lamporan akhir yang kuat dengan siswa dengan menjadi yang dapat dipercaya dan jujur, mendukung koneksi dengan bahasa target.


Demikian untuk hari ini ya...

#MahalTidakHarusEnak


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ARCS Model

Pengajaran bahasa tradisional, modern dan post modern

Seleksi Tertulis PPAN Jateng 2017