Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2025

Mahasiswa BIPA UMS Belajar Menulis On the Spot di Museum Radya Pustaka Solo

Gambar
Surakarta, 25 Juli 2025 — Mahasiswa Program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar kegiatan pembelajaran menulis on the spot di Museum Radya Pustaka, Solo, pada hari Jumat, 25 Juli 2025. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa internasional yang berasal dari berbagai negara, yaitu Uganda, Mesir, Pakistan, Ethiopia, Somalia, Timor Leste, Mozambik, dan Suriah. Mereka didampingi oleh dosen pengampu mata kuliah menulis, Ibu Sri Rejeki, M.Pd. Kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran menulis deskriptif dengan objek nyata. Dengan menjadikan museum sebagai ruang belajar, mahasiswa diajak untuk mengamati langsung koleksi dan suasana museum, lalu menuliskannya dalam bentuk teks deskriptif menggunakan bahasa Indonesia. Rombongan berangkat dari kampus UMS menggunakan bus umum sebagai sarana transportasi. Para mahasiswa juga mempraktikkan transaksi non-tunai dengan menggunakan kartu atau QRIS sebagai bagian dari adaptasi budaya dan tekn...

Mahasiswa BIPA UMS Jelajahi Kekayaan Budaya Yogyakarta dengan Transportasi Umum

Gambar
  Yogyakarta, 14 Juli 2025 — Sejumlah mahasiswa asing dari Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan kunjungan edukatif ke Yogyakarta pada Senin, 14 Juli 2025. Mereka berasal dari berbagai negara seperti Pakistan, Ethiopia, Mesir, Rwanda, Uganda, dan Syiria. Dengan semangat kebersamaan dan pembelajaran lintas budaya, para mahasiswa BIPA menempuh perjalanan dari Solo ke Yogyakarta menggunakan Kereta Rel Listrik (KRL) . Perjalanan ini menjadi pengalaman berharga bagi mereka dalam memahami sistem transportasi umum di Indonesia sekaligus menikmati perjalanan yang ramah lingkungan. Setibanya di Yogyakarta, mereka mengunjungi sejumlah destinasi budaya dan sejarah, antara lain Jalan Malioboro , yang menjadi ikon wisata kota ini, serta Kampung Ketandan yang dikenal dengan kekayaan warisan Tionghoa-nya. Mereka juga menyusuri Pasar Beringharjo untuk melihat langsung suasana pasar tradisional dan berinteraksi dengan penjual loka...

Mahasiswa BIPA UMS Kunjungi Kampung Batik Laweyan: Jelajah Budaya Lewat Lorong-Lorong Sejarah

Gambar
  Solo, 9 Juli 2025 – Mahasiswa Program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan kunjungan budaya ke Kampung Batik Laweyan, Solo, pada Rabu, 9 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari pembelajaran kontekstual yang bertujuan mengenalkan kekayaan budaya Indonesia secara langsung kepada para peserta didik internasional. Didampingi oleh dosen pengampu BIPA, Ibu Sri Rejeki, para mahasiswa antusias menyusuri lorong-lorong sempit nan artistik yang menjadi ciri khas kawasan Laweyan. Mereka diajak menelusuri jejak sejarah melalui kunjungan ke beberapa titik penting, seperti Bunker Sentono , Ledre , hingga rumah-rumah workshop batik yang masih aktif memproduksi batik secara tradisional. Di setiap lokasi, para mahasiswa tidak hanya mendengar penjelasan, tetapi juga berinteraksi langsung dengan pengrajin batik dan warga sekitar. Mereka belajar tentang filosofi motif batik Laweyan, proses pewarnaan alami, serta peran penting Laweyan da...

Balai Bahasa Jawa Tengah Gelar Bimtek BIPA Berbasis SKKNI: Siapkan Pengajar BIPA Bersertifikat Kompetensi

Gambar
Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi para pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) pada 1–3 Juli 2025. Kegiatan ini mengusung tema “Penguatan Kompetensi Pengajar BIPA Berbasis SKKNI” dan berlangsung di Balai Bahasa Jawa Tengah, Semarang. Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas pengajar BIPA agar sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Kegiatan ini menjadi langkah awal menuju sertifikasi resmi bagi para pengajar BIPA agar siap bersaing secara global. Salah satu peserta yang hadir adalah Sri Rejeki, pengajar BIPA dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Ia menyatakan bahwa kegiatan ini sangat penting dalam memperkuat kompetensi pengajar dan membuka peluang sertifikasi di tingkat nasional maupun internasional. “Harapannya, para pengajar BIPA dapat mengantongi sertifikat kompetensi yang diakui secara nasional, dan ke depan mampu berkompetisi dengan pengajar dari negara lain ...